Agenda Kegiatan

Event :: Puskesmas Sedati Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.
29March

Pada hari Selasa,  29 Maret 2022 Puskesmas Sedati mengadakan Sosialisasi Pembentukan Kelompok Asman Toga & Akupressure. Pertemuan ini dihadiri oleh para kader kesehatan dari 16 Desa di Kecamatan Sedati dengan pembawa materi yaitu Ibu Arifa Wahyuni. 

Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Indonesia. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengatur tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional oleh pemerintah. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri melalui asuhan mandiri.

Asuhan mandiri (Asman) adalah upaya masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri  dengan memanfaatkan TOGA (taman obat keluarga) dan ketrampilan akupresur. TOGA merupakan sekumpulan tanaman berkhasiat obat yang ditanam di pekarangan rumah dan diramu untuk memelihara kesehatan keluarga. Akupresur adalah ketrampilan yang dilakukan dengan melakukan penekanan/pemijatan di titik-titik akupunktur pada permukaan tubuh dengan menggunakan ujung jari atau alat bantu lain untuk perawatan kesehatan. Pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) dan akupresur merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh kader asman. Toga merupakan sumber obat yang mudah, murah, dan aman digunakan untuk mengurangi gejala penyakit-penyakit ringan. Sedangkan ketrampilan akupresur diperlukan karena aman dan mudah dilakukan oleh sendiri oleh masyarakat.

Kelompok asuhan mandiri merupakan ujung tombak dalam memasyarakatkan kesehatan tradisional. Peran kader asuhan mandiri sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan tradisional yang sejatinya merupakan warisan leluhur kita. Diharapkan dengan diadakan kegiatan ini bisa berkelanjutan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membudidayakan tanaman obat dan juga meminta peran aktif masyarakat untuk melakukan upaya pengobatan secara mandiri, agar masyarakat semakin terampil dan tidak selalu bergantung pengobatan kimia.

Dengan kegiatan ini ,semua kader diharapkan dapat membekali setiap keluarga yang menjadi binaan di lingkungan kerjanya agar memiliki kemampuan memanfaatkan TOGA dalam melaksanakan asuhan mandiri.